Informasi ini berbeda dari BMKG yang sebelumnya mencabut adanya ancaman tsunami di Mentawai. Kesimpangsiuran data yang diberikan BMKG ini kemudian mengundang kecaman sejumlah pihak, termasuk anggota DPR.
Sebab faktanya ratusan orang telah menjadi korban setelah diterjang gempa tsunami berkekuatan 7,2 skala richter. Padahal, beberapa saksi menyatakan gelombang air tsunami di kepulauan Mentawai mencapai tinggi 12 meter.
“Gelombang air laut akibat gempa mencapai 12 meter,” ungkap satu dari awak kapal Freedom III Dedek, di Padang, Kamis (28/10).
Saat kapalnya menurunkan jangkar di tengah laut untuk beristirahat, tiba-tiba gulungan ombak besar menerjang. “Ketika gulungan ombak besar menghantam kapal, para ABK cepat keluar untuk menarik jangkar.Saat menarik jangkar, gulungan ombak juga menghantam, kami kewalahan, terpaksa memutus rantai jangkar,” jelasnya.
Gulungan ombak besar tersebut menghantam kapal hingga tertarik beberapa meter ke bibir pantai, “Lalu air surut beberapa meter, namun datang lagi gulungan ombak yang menjadikan kapal maju mundur, angin ketika itu juga sangat kencang,” katanya.
Saat ombak mencapai delapan meter, terjadi tabrakan dengan Kapal Pesiar “Southern Cross” yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari depan kapal Pesiar Freedom III.
Kapal Pesiar Freedom III menabrak dinding Kapal Pesiar Southern Cross persis dekat tabung gas yang ukuran sangat besar. Di titik itu juga ada beberapa liter bensin dalam jerigen.
“Ledakan pun terjadi,” kata Dedek beruraikan air mata,
Kapten Kapal Pesiar Freedom III langsung mengarahkan kapal hingga lautan Samudra Hindia untuk menghindari percikan api akibat ledakan Southern Cross.
Gulungan ombak besar terjadi selama tiga jam sebelum kapal dapat bersandar kembali. “Kami kembali Resor Macaroni yang berada di Kepulauan Pagai Selatan,”kata Dedek.
Dia menambahkan, ternyata perkampungan yang ada di dekat Resort Macaroni, Kecamatan Pagai Selatan sudah rata dengan tanah.
“Kami tidak melihat lagi warga yang berada di perkampungan tersebut, pemilik meminta segera ke Kota padang untuk melakukan perbaikan kapal yang rusak,”kata Dedek.
Tempat terpisah, Ka.Pos.Pol Air Wilayah Padang, AKP.Firdaus, mengatakan Kapal Pesiar Freedom III, yang tabrakan dengan Kapal Pesiar Southern Cross, telah kembali ke Kota Padang.
“Kapal tersebut telah bersandar di Pelabuhan Bungus, Kota Padang pada Rabu (27/10) sekitar pukul 05.00 WIB, dengan membawa anak buah kapal (ABK), serta penumpang Southern Cross yang selamat,” pungkasya. (ant/lik)