KARINA KWI (CARITAS INDONESIA)
Jl. Agus Salim 22 D-E
Jakarta 10350
LAPORAN SITUASI # 6
GEMPA BUMI & TSUNAMI MENTAWAI
Negara : Indonesia
Lokasi : Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat
Bencana : Gempa Bumi dan Tsunami
Periode Pelaporan : 7-11 November 2010
Pelapor : Vincentia I Widyasari, Ismawanti Arif
Sumber : BPBD, Sikakap&Padang Coordination Meeting , Sikakap team
OVERVIEW
Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (24/10) pukul 21.42 WIB. Gempa yang berpusat di 3,61 Lintang Selatan-99,93 Bujur Timur pada pusat 78 km barat daya Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar; 174 km Barat Daya Mukomuko-Bengkulu ini diikuti tsunami setinggi 3-5m.
DAERAH TERDAMPAK
Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri dari 10 Kecamatan, yaitu Pagai Utara, Pagai Selatan, Siberut Barat, Siberut Barat Daya, Siberut Selatan, Siberut Tengah, Siberut Utara, Sikakap, Sipora Selatan, Sipora Utara.
Daerah terdampak (data BPBD Sumatera Barat)
Kecamatan | Desa | Dusun |
Sipora Selatan | Bosua | Bosua, Monga Bosua, Gobik |
Beriuliu | Masokut, Beriulo | |
Pagai Selatan | Malakopak | Balekraksok, Taparaboat |
Bulasat | Bulasat, Purourogat, Maonai | |
Pagai Utara | Betumonga | Muntei Baru-Baru, Sabeugunggung |
Silabu | Maguruk, Gogoa, Tumale | |
Sikakap | Taikako | Muara Taikako, Bulakmonga, Ruamonga, Sikuulek, Silaonde |
Tipe Bangunan | Milik komunitas | Milik Pemerintah | Sekolah Dasar | Tempat Ibadah | Fasilitas umum |
Rusak berat | 516 | 7 | 5 | 8 | 7 jembatan, 1 Resort, & 1 Kapal |
Rusak ringan | 204 |
POPULASI TERDAMPAK
Dari posko tanggap darurat Sikakap BPBD Mentawai 11 November 2010
Warga terdampak | Meninggal | Hilang | Dirawat di RS | Pengungsi Internal |
448 | 56 | 33 | 7.360 jiwa |
(catatan: jumlah pengungsi dan yang dirawat di RS cenderung menurun)
KEBUTUHAN MENDESAK
- Alat pertukangan (paku, palu, gergaji, linggis, dll)
- Paket penampungan sementara/shelter (terpal, selimut, kelambu, alas tidur, dll)
- Peralatan dapur dan rumah tangga (kitchen set)
RESPON PEMERINTAH
Masa tanggap darurat telah diperpanjang hingga 22 November. Pemerintah menyampaikan bahwa tersedia sekitar 200 ton stok beras di Mentawai, dan akan dikirim sekitar 200 ton lagi. Stok pangan tersebut cukup untuk 50 hari. Tim lapangan Caritas menemukan kemungkinan persoalan pangan. Sebabnya, proses distribusi bahan pangan tidak tepat. Di Muntei Baru-Baru, misalnya, bahan pangan digeletakkan begitu saja di pinggir pantai, namun tim tidak mengetahui pihak pemberi bantuan tersebut.
Untuk akses jalan, pemerintah sudah mengirimkan tim untuk membersihkan lahan di km.37 dan membuat jalan tembus di km.27 (tepatnya di lokasi Kemjaya).
Pemerintah menyatakan akan dibangun 1.116 unit hunian sementara. Pemerintah membangun 600 unit huntara, sedangkan 516 unit lainnya dibangun oleh PMI. Huntara akan dibangun di perbukitan Pagai Selatan (km.27, km.37, km.46) dan Pagai Utara (km.4, Monte Sabegunggung). Titik-titik tersebut sekaligus menjadi tempat relokasi yang nantinya dikembangkan sebagai sub-pusat pertumbuhan yang setara dengan kota kecamatan. Pemerintah membuka kesempatan bagi organisasi lain untuk ikut membangun huntara, juga fasilitas di huntara (misalnya air bersih dan sanitasi).
Untuk aspek sumber penghidupan warga, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menganggarkan Rp 15 miliar pada tahun 2011 untuk pemulihan ekonomi. Rencananya, anggaran dipakai untuk pengembangan paket usaha perikanan budidaya, rehabilitasi pelabuhan perikanan pantai Sikakakap, rumah nelayan tahan bencana, penyediaan kapal nelayan dan karamba jaring apung. Untuk rekonstruksi, KKP akan membantu penyusunan zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, menata kawasan sesuai hasil mitigasi bencana pesisir-laut, rekonstruksi pemukiman nelayan dan sarana-prasarana pendaratan ikan.
Berdasarkan pengalaman PSE-Caritas Keuskupan Padang, sumber penghidupan warga Mentawai mayoritas peladang. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Yayasan Citra Mandiri, LSM setempat yang lama bekerja di Mentawai. Untuk itu, pemerintah perlu memperhatikan lokasi huntara, akses jalan dari huntara ke ladang dan pemulihan ekonomi yang tepat.
RESPON KARINA (Caritas Indonesia)
Karina (Caritas Indonesia) mendukung Keuskupan dan Komisi PSE- Caritas Keuskupan Padang (Caritas Padang) dalam memberikan respon darurat. Semenjak hari pertama, Keuskupan dan Caritas Padang telah mengupayakan bantuan dari berbagai pihak. Pihak-pihak yang memberikan bantuannya adalah PSKP Santo Yusuf Padang, gereja-gereja (Paroki Pekan Baru, Paroki Padang Baru, Paroki Tirtonadi, Paroki Katedral), perkumpulan ibu-ibu Katolik (WKRI Padang, WKRI Jakarta), RS Yos Sudarso, KBKK Jakarta, Lion’s Club, perbankan (Panin, BCA, Bukopin, Danamon), swasta (J-Co), dan donator individual. PSE-Caritas Keuskupan Padang juga bekerjasama dengan World Vision Indonesia, Shelter Box dan Green Music Foundation. Hingga kini, PSE – Caritas Keuskupan Padang telah melakukan lima (5) kali pengiriman logistik ke Mentawai (lihat lampiran).
Di Mentawai, PSE – Caritas Keuskupan Padang membentuk 2 posko utama. Posko Paroki Sioban untuk melayani Pulau Sipora dan Posko Paroki Sikakap untuk melayani Pagai Utara dan Pagai Selatan. Tim relawan setiap posko melakukan kajian cepat mengenai kerusakan dan kebutuhan warga secara langsung. Data pemerintah digunakan sebagai gambaran awal, lalu tim mencek langsung ke lokasi. Hasil kajian lihat di lampiran. Paket bantuan diberikan berdasarkan hasil kajian. Bantuan diberikan kepada warga terdampak secara langsung.
Jenis paket bantuan:
- Bahan pangan: beras, mie instan, sarden, ikan asin, susu, biskuit, teh, gula
- Alat-alat dapur: panci, sendok, sendok besar, ember, piring plastik, tudung saji, gelas, ceret, kuali, rantang, baskom, kompor
- Penunjang kebersihan: sabun mandi, sabun cuci, sampo, pembalut wanita, pasta gigi, sikat gigi
- Barang-barang keluarga (shelter): karpet/tikar, terpal, selimut, matras tidur (mattress), pakaian orang dewasa dan anak, sarung
- Lain-lain: jerigen, air minum
Setiap lokasi mendapatkan paket bantuan dan variasi isi paket yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan warga. Hingga 11 November 2010, Caritas telah melayani warga terdampak di Pulau Sipora sebanyak 290 KK dan Pulau Pagai sebanyak 762 KK. Total pelayanan 1052 KK (lihat lampiran).
Pelayanan Posko Sioban untuk Pulau Sipora sementara dihentikan karena tim telah mendistribusikan bantuan ke seluruh dusun yang terdata pada Selasa (9 Nov). Namun, logistik tetap dikirimkan ke Posko Sioban pada Selasa (9 Nov) dan tiba Rabu (10 Nov). Logistik ini sebagai persiapan bila stok warga habis dan warga tidak mampu memenuhinya sendiri. Tujuh relawan dari UMSB ditarik kembali ke Padang pada Kamis (11 Nov).
Pelayanan Posko Sikakap masih berlangsung. Tim relawan mengerjakan kajian, distribusi, pengaturan pergudangan, dokumentasi dan koordinasi. Tim beristirahat pada hari Minggu (7 Nov), melanjutkan dengan kajian cepat pada Senin – Rabu (8 – 10 Nov), distribusi pada Senin – Selasa (8 – 9 Nov) dan menerima logistik dari Padang pada Rabu (10 Nov). Rincian di lampiran. Tim relawan berasal dari umat Katolik setempat, PMKRI, PSE – Caritas Keuskupan Padang, Sanggar Akar, Caritas Keuskupan Sibolga dan Cordia Caritas Medan. Personil WVI dan Caritas Prancis (SCCF) juga turut bergabung dalam tim.
Sementara itu, tim di Padang masih melanjutkan tugas mengatur logistik dan koordinasi. Tim didukung oleh relawan dari PSE – Caritas Padang, Pansos Bodronoyo dan Keuskupan Agung Jakarta.
Contact person:
Padang: PSE-Caritas Padang, Jl. Wolter Monginsidi No 4D, Padang
1) Greg Wangge : 085274414941
2) Ismawanti Arif : 0813 8877 0168
Mentawai:
1) Eloi Bonal : 081370559379
2) Romo Pey : 0852 3946 4574, 0759-322127
FOTO
Bantuan Emergency Response Team PSE-Caritas Keuskupan Padang tiba di Sioban, Rabu (10 Nov), diangkut KM. Rozoki Tiga Saudara.
Kiri: relawan melakukan pencatatan saat bongkar bantuan di Sioban.
Kanan: setelah dibongkar dan dicatat, bantuan dimasukkan langsung ke gudang Sioban.
LAMPIRAN SITREP # 6 MENTAWAI
LAMPIRAN SATU: PENGIRIMAN LOGISTIK PADANG – MENTAWAI
No | Tanggal | Bantuan | Alat angkut |
1 | 27 Okt 2010 | Jirigen plastic, plastic roll (5 roll), selimut (100 pcs) | KM. Navigasi |
2 | 29 Okt 2010 | Kitchen set: piring (5 ½ dus), gelas (5 karung), sendok (2 dus), dandang (5 dus), baskom (217 pcs)
Air mineral 50 dus Pangan: mie instan (20 dus), beras (500 kg) |
KM. Sumber Rezeki |
3 | 30 Okt 2010 | Air mineral
Pangan: mie instan, gula, susu, biskuit, sarden,makanan bayi,teh Shelter: tenda barak, terpal, selimut, tikar, kasur matras, kelambu,kain sarung,bantal Obat-obatan dewasa dan bayi Pakaian, pampers Peralatan kebersihan: handuk, sabun, pasta gigi, ember, gayung Peralatan dapur: rantang, wajan, tudung, panci, sendok, piring, gelas, teko, kompor, Penerangan: lampu minyak, lampu emergency, senter |
KM. Rozoki Tiga Saudara |
4 | 9 Nov 2010 | Pakaian layak pakai
Pangan: beras, susu, kopi, sarden, kecap, biscuit, minyak goreng, gula pasir, ikan asin Shelter: tikar Obat-obatan |
KM. Ambu-Ambu |
5 | 9 Nov 2010 | Air mineral
Pangan: mie instan, gula, susu, biskuit, sarden, makanan bayi, teh, minyak goreng, Shelter: shelter box (milik Shelter Box), terpal (sebagian dari WVI), selimut, tikar, kasur matras, kelambu,kain sarung,bantal Obat-obatan dewasa dan bayi Pakaian, pampers, pakaian dalam pria dan wanita, Peralatan kebersihan: handuk, sabun, pasta gigi, ember, gayung. deterjen Peralatan dapur: rantang, wajan/kuali, tudung, panci, sendok, piring, gelas, teko, kompor, Penerangan: lampu minyak, lampu emergency, senter Peralatan tukang: paku (sebagian dari WVI), palu, gergaji, kuku kambing/linggis, gerobak sorong, triplek (dari WVI) Operasional tim relawan: mesin speedboat, baju pelampung, |
KM. Rozoki Tiga Saudara |
(catatan: kuantitas sedang dalam perapihan data – menyusul kemudian)
LAMPIRAN DUA: KAJIAN CEPAT POSKO SIKAKAP
Tanggal | Kecamatan | Desa/Dusun | KK | jiwa | Kondisi | Hilang | Meninggal | Keterangan |
29 Okt | Pagai Selatan
(akses ke pantai Barat: kapal kecil, ombak besar) |
Purourogat | 90 | 235 | Hancur total, termasuk kebun di dekat pantai dan sebagian besar pohon kelapa | 11 | 40 | Sumber penghidupan: pohon kelapa. Potensi kehilangan sumber penghidupan.
Semua mengungsi à ke Asahan, Muntei Besar |
Asahan | 53 | 209 | Kebun hancur total | Ada pengungsi dari Pururogat 50 KK, total 103 KK | ||||
Limu | 37 | 176 | 28 Rumah hancur,
kebun 50% hancur |
1 orang terluka | ||||
Muntei Besar | 62 | 321 | Kebun dekat pantai hancur | Ada Pengungsi dari Pururogat jumlahnya belum diketahui | ||||
30 Okt | Pagai Selatan | Beleraksok | 180 | 712 | Baleraksok Lama hancur total | 4 | 25 | Untuk merespon bencana 2007 lalu Caritas membangun rumah di Baleraksok Baru, dan semua dilaporkan dalam keadaan baik. |
31 Okt | Pagai Selatan | Taparaboat | 72 | 257 | 28 | 5 | ||
Sabiret | 54 | 326 | 90% Hancur | Sisa 5 rumah | ||||
1 Nov | Sikakap | Desa dekat Sikakap | Hancur total | Semua mengungsi, tak ada orang untuk menjadi narasumber. Akses: darat. | ||||
2 Nov | Sikakap | Kaute | 62 | 242 | Kebun kelapa hancur, rumah dan kebun baik | 1 | 5 orang luka berat | |
Ruamonga | 16 | 68 | Hancur total | 1 | Sisa 1 rumah rusak | |||
Bulakmonga | 56 | 234 | Tidak ada korban | |||||
Muara Taikako Tengah | 71 | 284 | Kebun Rusak | 4 | Sebagian boat hanyut | |||
Muara Taikako Timur | 64 | 256 | Dijadikan pengungsian untuk penduduk Muara Tekako Tengah dan Barat | |||||
Muara Taikako Barat | 104 | 410 | Kebun Rusak | Sebagian boat hanyut | ||||
8 – 9 Nov | Pagai Utara | Mapinang | 59 | 0 rumah rusak ringan (RR), 0 rusak berat (RB) | Akses: speedboat, 1,5 – 2,5 jam dari Sikakap. Yang terjauh Mapinang (2,5 jam). Terdampak ringan. Tidak ada korban jiwa. Barang-barang rumah tangga aman, hanya hilang beberapa perahu. Warga pindah ke sekitar 300 meter hingga 2 km dari pantai, mulai membuat hunian sementara dari kayu. Semua baru mendapat dana bencana Mentawai 2007, antara Rp 5 juta – Rp 9 juta. Khusus yang dulu rumahnya RB, akan mendapat tambahan Rp 6 juta. Kebun rusak ringan, sebagian pohon kelapa hancur. Masih ada sumber pangan, sumber pendapatan dan ekonomi tidak berbeda jauh dari sebelum bencana. Sudah banyak LSM membantu, mislanya di Pasapuat ada 7 LSM. Tidak ada kebutuhan darurat. | |||
Pinairuk | 39 | |||||||
Beubukku | 24 | 5 RB, 11 RR | ||||||
Mulawbugei | 72 | 0 RB, 1 RR | ||||||
Pasapuat | 140 | 0 RB, 15 RR | ||||||
Pututukat | 22 | 1 RB, 0 RR | ||||||
Guluguluk | 99 | 0 RB, ? RR | ||||||
Manganjo | 141 | 0 RB, 0 RR | ||||||
10 Nov | Pagai Utara – pantai Barat
(Desa Betumonga) |
Dusun Betumonga Barat | 70 | Rumah aman, letaknya 1 km dari pantai. Pohon kelapa (sumber pendapatan) hancur total. Sebagian kecil kebun keladi rusak. Perahu aman. Melaut untuk konsumsi pribadi, sebagian dijual. Belum melaut karena masih takut. Warga punya kebun coklat, mulai bertanam 3 tahun lalu. Kebun coklat aman. Akan panen dalam beberapa minggu/ tahun depan. Secara umum lebih kaya dari warga Mentawai lainnya.
Betumonga Barat: warga pindah 300 m dari tempat asal, membuat hunian sementara. Siang di tempat asal, malam di pengungsian. Ada pengungsi internal dari Sabegungung. Warga tidak tahu dimana akan tinggal/pindah, menunggu informasi pemerintah.
Betumonga Timur & Tirik: warga pindah 2 km dari tempat asal, membangun hunian/penampungan sementara. Siang dan malam ada di tempat pengungsian. Mereka bawa hamper semua barangnya. Ada pengungsi internal dari Sabegungung 22 jiwa. Warga ingin tinggal di sini (membangun desa baru). Warga menyatakan butuh terpal, pakaian, obat. Meskipun, semua sudah dapat bantuan dari Surfaid, pemerintah, PKPU dan PSE-Caritas Padang. Beberapa hari lalu mendapat dana bencana Mentawai tahun 2007, antara Rp 5 juta – Rp 9 juta. |
||||
Dusun Betumonga Timur | 37 | |||||||
Dusun Betumonga Tirik | 34 | |||||||
10 Nov | Pagai Utara | Muntei Baru-Baru | ± 30? | 167 | Hancur total | 33 | 140 | Sebelum bencana: 83 KK, 307 jiwa. Sekarang: 167 jiwa. Warga pindah sejauh 2 km ke arah bukit. Banyak bantuan pemerintah, dan akan diberi bantuan pangan pemerintah. Bupati 2 x kunjungi. Pemerintah akan bangun huntara untuk mereka di km.4, permanennya di km.10. |
Jumlah Terdata | ±1688 KK |
LAMPIRAN TIGA: KAJIAN CEPAT POSKO SIOBAN
Desa | Dusun | Rusak Berat | Fasilitas Umum | Meninggal | Hilang | Luka
Berat |
Luka Ringan | |
Bosua | Sai | 13 | Total warga:
290 KK/ 1728 jiwa
|
|||||
Katiel | 8 | |||||||
Gobi | 26 | 3 | 10 | 3 | 1 | |||
Bosua Selatan | 27 | 3 | ||||||
Bosua Utara | 80 | 51 | 30 | |||||
Beriulou | Buku Monga | 54 | 1 | 5 | 3 | |||
Bere | 19 | 10 | ||||||
Masokut | Rua Leleu | 30 | 30 | |||||
Roddak Oinun | 33 | 2 | 7 | 1 | 4 | 30 |
LAMPIRAN EMPAT: DISTRIBUSI PAKET BANTUAN
Posko | Kecamatan | Nama Desa | Nama Dusun | Jumlah KK/jiwa | Keterangan | |
Posko
Sioban
(Pulau Sipora) |
Sipora Selatan | Bosua | Sai | Total:
290 KK/ 1728 jiwa |
Distribusi bantuan ke seluruh dusun telah selesai pada Selasa (9 Nov). Relawan ditarik kembali ke Padang.
Rabu (10 Nov) paket bantuan tiba di Sioban. Disimpan untuk persiapan bila paket bantuan yang diberikan telah habis namun warga belum mampu memenuhi kebutuhan. |
|
Katiel | ||||||
Gobi | ||||||
Bosua Selatan | ||||||
Bosua Utara | ||||||
Sipora Selatan | Beri Ulou | Buku Monga | ||||
Bere | ||||||
Masokut | Rua Leleu | |||||
Roddak Oinun | ||||||
Sub-Total | 290 KK | 9 dusun | ||||
Posko
Sikakap
(Pulau Pagai) |
Sikakap | Taikako
|
Ruak Monga | 16 KK | Distribusi 3 Nov | |
Muara Taikako (Tengah dan Timur) | 175 KK | Distribusi 3 Nov | ||||
Ruak Monga / Bulak Monga (dapur Umum) | Distribusi 3 Nov | |||||
Pagai Selatan | Asahan | 53 KK | Distribusi 4 Nov | |||
Bulasat | Pururogat | 90 KK | Distribusi 4 Nov | |||
Sabiret | 60 KK | Distribusi 5 Nov | ||||
Euparaboat | 72 KK | Distribusi 5 Nov | ||||
Limu | 37 KK | Distribusi 6 Nov | ||||
Bulasat | Maonai | 44 KK | Distribusi 6 Nov | |||
Kaute | Distribusi 6 Nov | |||||
Dusun Mabola | 30 KK | Distribusi 8 Nov | ||||
Pinairuk | 39 KK | Distribusi 8 Nov | ||||
Pagai Utara | Betumonga | Betumonga Timur | 36 KK | Distribusi 9 Nov | ||
Betumonga Tirik | 40 KK | Distribusi 9 Nov | ||||
Betumonga Barat | 70 KK | Distribusi 9 Nov | ||||
Sub – Total | 762 KK | 15 dusun | ||||
TOTAL PELAYANAN | 1052 KK | |||||
(catatan: masih perlu perbaikan antara nama desa atau dusun)